Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mengatakan fakta penting tentang makna kemenangan bagi dirinya sekaligus klub yang diasuhnya saat ini. Salah satu pelatih kelas atas di kancah sepakbola global tersebut mengakui bahwa selama ia berkarya di The Cityzens, semua kemenangan yang mereka peroleh tidak akan berarti jika mereka gagal menjadi juara di 1 kompetisi penting. Kompetisi tersebut adalah Liga Champions.
Karir Gemilang Pep Guardiola di Manchester City
Sang pelatih berumur 51 tahun tersebut pertama kali mendarat di Stadion Etihad pada musim panas tahun 2016 yang lalu. Sejak saat itu, ia terlihat begitu menikmati perjalanannya di klub asal kota Manchester tersebut. Ia dengan gemilang berhasil mengantarkan klub tersebut menjadi salah satu klub paling bersinar di sepanjang sejarah sepakbola global. Prestasinya dibuktikan dengan keberhasilan klub meraih total 11 trofi semenjak kehadirannay di klub tersebut.
Dari berbagai prestasi emas yang ditorehkannya bagi klub tersebut, ia berhasil membawa merkea memenangkan 4 gelar juara Liga Primer Inggris. Prestasi tersebut masih ditambah dengan dengan 4 gelar Piala EFL, 1 Piala FA, dan 2 gelar juara Community Shields.
Pep Guardiola dan Manchester City
Keberhasilan sang pelatih pun berbuah puja puji dari para pemain dan petinggi Manchester City. Meski demikian, pihak Cityzens sebenarnya berharap bahwa sang pemain akan bisa kembali mengulang keberhasilannya ketika berada di Barcelona. Waktu itu, di musim kompetisi 2010-11, ia berhasil mengantarkan Barcelona sebagai juara kompetisi Liga Champions.
Sebenarnya, Pep Guardiola sempat nyaris mendapatkan kesempatan untuk kembali mengangkat trofi juara. Pihaknya berhasil lolos ke babak terakhir Liga Champions ketika mereka harus berhadapan dengan Chelsea. Sayangnya, semua upaya dan rencana yang sudah mereka buat hingga titik tersebut harus kandas di kaki para pemain The Blues. Mereka pun terpaksa harus mengakui keunggulan sang rival setelah dikalahkan dengan selisih skor tipis, 1-0.
Dampak Jeda Piala Dunia
Sejak Piala Dunia 2022 dimulai, Manchester City praktis harus menjalani periode tersebut tanpa laga sama sekali, berhubung beberapa pemain mereka juga dilaporkan turun membela timnas masing-masing. Namun, jeda tersebut kini sudah usai. Situs M88 taruhan mencatat kalau klub asal kota Manchester tersebut akhirnya memulai kembali perjalanan mereka pada hari Kamis waktu setempat dengan menjalani laga babak keempat Piala EFL dengan menghadapi Liverpool di Stadion Etihad sebagia lawan mereka.
Jelang perseteruan keduanya tersebut, Guardiola sempat ditanya oleh awak media tentang harapan dirinya dan klub untuk meraih lebih banyak trofi juara. Secara khusus, ia pun dimintai pandangannya tentang gelar juara Liga Champions.
Mendengar pertanyaan dari para awak media tersebut, sang pelatih yang memiliki kewarganegaraan Spanyol tersebut menuturkan bahwa gelar juara Liga Champions bukanlah satu-satuny gelar juara. Tapi ia mengakui bahwa saat ini, gelar tersebut menjadi gelar yang ia inginkan untuk mereka raih. Ia pun menekankan bahwa dari awal perjalanannya di klub tersebut hingga nanti berakhir, semuanya tak akan berarti jika mereka gagal meraih gelar juara di kompetisi tersebut. Meski demikian, ia menampik anggapan bahwa dirinya memperoleh perpanjangan kontrak di Manchester City untuk berusaha meraih gelar tersebut.
Ia hanya menekankan bahwa dirinya akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan ketika masih dipercaya sebagai pelatih untuk meraih sebanyak mungkin gelar juara. Sebagai seorang pelatih, ia berkaca pada pengalamannya dan mengatakan hal tersebut bukanlah sebuah hal yang mustahil. Ia pernah melalui hal ini sebelumnya dan dengan postur pemain Manchester City saat ini, ia pun tak khawatir karena merasa yakin mereka bisa meraih prestasi tersebut.
